Halo Arek Suroboyo! Yok opo kabarmu Rek! Siapa yang sudah wisata ke Alun-alun Surabaya yang baru? Wisata yang sedang viral di media sosial karena wajah kekiniannya ini ternyata berada di bangunan cagar budaya Gedung Balai Pemuda. Sempat jadi kontroversi di kalangan pegiat sejarah dan Dewan Kesenian Surabaya akibat penobatan Gedung Balai Pemuda jadi Alun-alun Surabaya, tempat ini tetap ramai diserbu warga Surabaya. Sebenarnya ada apa dibalik pemberian nama Alun-alun Surabaya yang jadi kontroversi, serta bagaimana penampakan wajah kekinian Alun-alun Surabaya yang viral?
Dari Bangunan Cagar Budaya "Balai Pemuda" menjadi "Alun-alun Surabaya"
Alun-alun Surabaya yang saat ini tengah viral sebenarnya adalah kompleks Gedung Balai Pemuda yang punya nilai historis tinggi bagi kota Surabaya. Tri Rismaharini yang saat itu masih menjabat sebagai walikota Surabaya meresmikan komplek Gedung Balai Pemuda jadi Alun-alun Surabaya pada 17 Agustus 2020 lalu.
Dilansir dari website resmi Pemerintah Kota Surabaya, Konsep bangunan Alun-alun Surabaya ini berfungsi sebagai wadah pertunjukkan kesenian, serta mengembangkan bakat dan minat anak-anak Surabaya di bidang kesenian. Namun, konsep alun-alun kota yang diusung walikota Surabaya tersebut sedikit berbeda dengan konsep alun-alun yang dipelajari oleh para sejarawan. Oleh karena itu, sempat menimbulkan protes di antara penggiat sejarah dan Dewan Kesenian Surabaya.
Definisi Alun-alun Kota
Alun-alun atau dalam ejaan lama ditulis aloen-aloen atau aloon-aloon menurut Van Romondt dalam Semerbak Harum Bunga di Bandung Raya (Haryoto, 1986) merupakan suatu lapangan terbuka yang luas dan berumput yang dikelilingi oleh jalan dan dapat digunakan kegiatan masyarakat yang beragam. Di masa lalu, alun-alun selalu menjadi bagian dari suatu komplek kraton. Kraton dalam masyarakat tradisional masa lalu merupakan pusat pemerintahan dan sekaligus merupakan pusat kebudayaan.
Dilansir dari detikNews, menurut pegiat sejarah Surabaya Kuncarsono Prasetya, alun-alun di Jawa memiliki makna filosofis sebagai pusat pemerintahan. Biasanya di sekitar alun-alun ada masjid jami, kemudian tempat pusat pemerintahan. Sebagai contoh yang paling mudah, kalau pernah ke alun-alun Yogyakarta, di sekitar alun-alun ada masjid besar dan keraton Yogyakarta.
Letak Alun-alun Surabaya yang Sebenarnya
Lalu dimana letak alun-alun Surabaya yang sebenarnya? Diperkirakan alun-alun Surabaya ada di kompleks Tugu Pahlawan. Kuncarsono memaparkan bahwa alun-alun Surabaya terbentang mulai dari Jalan Sulung sampai sisi tengah Tugu Pahlawan. Jadi, nama Jalan Pahlawan itu dulu namanya Jalan Alun-alun.
Dulu di dekat Tugu Pahlawan ada masjid dan tempat Kadipaten Surabaya. Buktinya adalah adanya makam Kyai Sedo Masjid yang merupakan imam masjid jami saat itu. Namun, pada akhir abad 18 alun-alun dibongkar oleh Belanda akibat perluasan bastion benteng kota, dan benteng itu juga sudah tidak ada sejak tahun 1855.
Penobatan Balai Pemuda jadi Alun-alun Surabaya sempat Tuai Protes
Dewan Kesenian Surabaya melayangkan protes kepada Pemerintah Kota Surabaya karena merubah nama Gedung Balai Pemuda menjadi Alun-alun Surabaya dinilai telah mengaburkan sejarah. Gedung Balai Pemuda sempat menjadi markas perlawanan pemuda terhadap sekutu pada September hingga November 1945. Oleh karena itu, Bung Karno memberikan nama Gedung Balai Pemuda sebagai sebuah prasasti peringatan. Selain itu, berdasarkan sejarah serta filosofi alun-alun, Gedung Pemuda sama sekali tak memenuhi syarat untuk menjadi alun-alun.
Alun-alun Surabaya Saat ini, Terlihat Kekinian di Antara Cantiknya Arsitektur Khas Kolonial Belanda
Terlepas dari protes para penggiat sejarah di Surabaya, serta respon positif masyarakat Surabaya, Alun-alun Surabaya terlihat kekinian dengan uniknya arsitektur khas kolonial Belanda yang masih terlihat jelas. Banyak bagian kompleks Gedung Balai Pemuda atau sekarang disebut Alun-alun Surabaya ini yang difungsikan untuk menarik wisatawan lokal, serta menarik minat-bakat anak di bidang seni dan budaya.
Gedung Balai Pemuda dengan Arsitektur Khas Kolonial Belanda
Saat memasuki pelataran Alun-alun Surabaya yang luas, bangunan unik khas kolonial belanda berbentuk kubah akan menyambut dengan megah. Adanya jendela besar dan kusen pintu yang juga besar, jadi ciri khas arsitektur Belanda yang masih dipertahankan di gedung tersebut. Kesan bangunan gaya Eropa pun sangat kental di Gedung Balai Pemuda.
Dulu Orang Belanda menyebut gedung Balai Pemuda ini Simapangsche Societeit/Simpangsche Club. Penduduk pribumi menyebutnya Roemah Kamar Bola karena tempat permainan Bola Sodok yang dibangun sekitar tahun 1907 hasil karya seorang arsitek yang bernama Wesmaes.
Halaman yang Luas dengan Kolam Air Mancur
Komplek halaman Alun-alun Surabaya sangat luas dengan dua kolam air mancur besar yang berada di tengah-tengah. Para pengunjung bebas berekspresi di sini. Mulai dari foto dengan latar gedung Balai Pemuda, sekadar jalan-jalan, atau ngonten.
Adanya Burung Dara dan Pagupon
Di sekitar halaman komplek, di bagian belakang dekat Foodcourt Alun-alun ternyata ada pagupon atau rumah burung dara. Biasanya burung dara tersebut ikut beterbangan di halaman alun-alun, mirip-mirip wisata di luar negeri.
Basement Pameran Hasil Seni
Ruangan bawah tanah atau basement yang ada di Gedung Balai Pemuda disulap pemerintah Kota Surabaya menjadi semacam tempat untuk memamerkan hasil karya seni arek Suroboyo. Lokasi masuknya berada di bawah bangunan kaca miring di halaman depan alun-alun. Tempatnya terlihat elegan,mewah, dan tentunya instagramable.
Foodcourt Ala Rooftop
Baru-baru ini pemerintah Surabaya juga mengubah rooftop yang ada di dekat perpustakaan menjadi Foodcourt Alun-alun Surabaya. Lokasinya ada di lantai dua bangunan di sebelah perpustakaan, dekat kolam besar. Di Foodcourt ini tersedia menu makanan beragam mulai dari makanan khas jawa timur, hingga makanan kekinian.
Perpustakaan
Perpustakaan di dalam Alun-alun Surabaya ini tidak hanya mengoleksi buku non fiksi, tetapi juga menyediakan buku-buku jenis fiksi. Cocok sekali buat me time santai dengan membaca novel, cerita pendek, sajak, atau sejenisnya.
Gedung Balai Budaya
Di seberang gedung utama Balai Pemuda, terdapat Gedung Balai Budaya yang biasanya difungsikan untuk pertunjukan budaya atau disewakan untuk acara tertentu. Dulunya Gedung Balai Pemuda ini merupakan eks. Bioskop Mitra yang pernah hits di zamannya.
Ruang Kesenian
Di ruang kesenian terdapat alat gamelan yang biasanya digunakan anak-anak Surabaya yang memiliki minat di bidang seni. Biasanya ada jadwal tertentu dari pihak Balai Pemuda untuk anak muda yang ingin belajar gamelan.
Rumah Bahasa dan Matematika
Selain fasilitas belajar bahasa asing gratis di rumah bahasa, Pemerintah Kota Surabaya juga membentuk Rumah Matematika untuk memfasilitasi para siswa agar lebih mudah dalam belajar matematika. Lengkap sudah fasilitas di Gedung Balai Pemuda yang saat ini disebut Alun-alun Surabaya bagi warga Surabaya.
Lokasi dan Tiket Masuk
Alun-alun kota Surabaya ini berada di Jalan Gubernur Suryo Nomor 15, Embong Kaliasin, Surabaya, Jawa Timur. Di seberang Alun-alun Surabaya juga terdapat kuliner ice cream legendaris Zangrandi.
Harga tiket masuknya gratis, cukup scan barcode aplikasi Peduli Lindungi, dan membayar retribusi parkir sebesar Rp3.000,00 untuk motor dan Rp5.000,00 untuk mobil. Jangan lupa protokol kesehatan, meskipun sudah ada kelonggaran untuk tak memakai masker, ya.
Jangan Lupakan Sejarah Gedung Balai Pemuda di Tengah Euforia Nama Baru "Alun-alun Surabaya"
Alun-alun Surabaya membawa euforia positif bagi warga Surabaya yang rindu untuk wisata di kota sendiri. Akan tetapi, jangan lupakan sejarah Gedung Balai Pemuda yang bagaimana pun tetap jadi bagian sejarah kota Surabaya.
Tulisan ini sebagai pengingat bahwa ada nama Gedung Balai Pemuda sebelum Alun-alun Surabaya. Selamat berwisata dan menyelami uniknya bangunan cagar budaya di Alun-alun Surabaya.
Referensi
Amir Baihaqi, detikNews. (2022). Ini Alun-alun Suroboyo Sebelum Dibongkar Belanda, Bukan di Balai Pemuda https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5897592/ini-alun-alun-suroboyo-sebelum-dibongkar-belanda-bukan-di-balai-pemuda.html diakses 7 Juni 2022
Bangga Surabaya. (2020). Di Momen Hari Kemerdekaan, Wali Kota Risma Resmikan Plaza Atas Alun-alun Surabaya. https://bangga.surabaya.go.id/2020/08/18/di-momen-hari-kemerdekaan-wali-kota-risma-resmikan-plaza-atas-alun-alun-surabaya/ diakses 7 Juni 2022
Kunto, Haryoto. (1986). Semerbak Bunga di Bandung Raya. Bandung. Granesia Bandung
Mohammad Ridwan, Lensa Indonesia. (2022). Balai Pemuda jadi Alun-Alun, Pemkot Surabaya dinilai kaburkan sejarah. https://www.lensaindonesia.com/2022/01/20/balai-pemuda-jadi-alun-alun-pemkot-surabaya-dinilai-kaburkan-sejarah.html diakses 7 Juni 2022
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2016060100001/balai-pemuda
Posting Komentar